Rabu, 03/06/2015 16:34 WIB
Hamburg -Para pengelola atau operator pelabuhan dunia berkumpul di Hamburg Jerman dalam rangka forum International Association of Ports and Harbours (IAPH) World Port Conference (WPC) yang ke-29. Selain persoalan pengelolaan pelabuhan berbasis smartport, konferensi ini juga membahas masa depan kebutuhan kapal angkut kontainer 'raksasa' di dunia yang bisa mengangkut barang setara ribuan bus kopaja.
Business Director for Container Ships DNV GL Jost Bergmann mengatakan, selama ini sudah terjadi evolusi pembuatan ukuran kapal kontainer di dunia. Ia mencatat, rata-rata ukuran pembuatan kapal meningkat 100 Teus (kontainer ukuran 20 feet) per tahun, bahkan saat ini trennya bisa mencapai 1.000 Teus per tahun.
Ia menambahkan, pada era 1977 ukuran kapal kontainer yang dibuat pabrikan hanya mampu menampung 3.126 Teus kontainer, kemudian pada era 1990 ukurannya makin besar rata-rata menjadi 4.800 Teus kontainer. Kemudian pada era 2005 ukuran kapal kontainer makin membesar hingga 15.000 Teus, dan pada 2017 diperkirakan akan ada yang mencapai 21.100 Teus
"Pada 2020, berapa ukuran kapal peti kemas yang berkembang? Perkiraan saya 23.400 Teus," kata Jost dalam acara World Port Conference (WPC) diCCH Radisson Blu Hotel, Rabu (3/5/2015).
Dalam istilah perusahaan pelayaran, kapal-kapal 'raksasa' pengangkut kontainer ini biasa disebut 'mega boxers'. Saat ini kapal mega boxers yang terbesar di dunia adalah MSC Oscar yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran China, yang mampu menampung dan mengangkut 19.100 Teus kontainer.
Bahkan menurut Jost, beberapa ahli perkapalan mengungkapkan bahwa saat ini bisa memungkinkan manusia membuat kapal kontainer 'raksasa' yang jauh lebih besar lagi hingga 30.000 Teus.
Sementara itu, Sekjen IAPH Peter Hinchliffe menambahkan, semakin besar kapal maka perlu ada perubahan infrastruktur seperti kesiapan panjang crane pelabuhan dan penataan pelabuhan-pelabuhan di dunia, sehingga rantai pasokan barang lebih efisien. Dampak adanya kapal kontainer 'raksasa' maka biaya atau ongkos angkut per kontainer akan lebih murah, namun sebaliknya biaya operasional oleh perusahaan pelayaran akan semakin besar untuk setiap kali operasional kapal, karena ukurannya yang lebih besar.
Business Director for Container Ships DNV GL Jost Bergmann mengatakan, selama ini sudah terjadi evolusi pembuatan ukuran kapal kontainer di dunia. Ia mencatat, rata-rata ukuran pembuatan kapal meningkat 100 Teus (kontainer ukuran 20 feet) per tahun, bahkan saat ini trennya bisa mencapai 1.000 Teus per tahun.
Ia menambahkan, pada era 1977 ukuran kapal kontainer yang dibuat pabrikan hanya mampu menampung 3.126 Teus kontainer, kemudian pada era 1990 ukurannya makin besar rata-rata menjadi 4.800 Teus kontainer. Kemudian pada era 2005 ukuran kapal kontainer makin membesar hingga 15.000 Teus, dan pada 2017 diperkirakan akan ada yang mencapai 21.100 Teus
"Pada 2020, berapa ukuran kapal peti kemas yang berkembang? Perkiraan saya 23.400 Teus," kata Jost dalam acara World Port Conference (WPC) diCCH Radisson Blu Hotel, Rabu (3/5/2015).
Dalam istilah perusahaan pelayaran, kapal-kapal 'raksasa' pengangkut kontainer ini biasa disebut 'mega boxers'. Saat ini kapal mega boxers yang terbesar di dunia adalah MSC Oscar yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran China, yang mampu menampung dan mengangkut 19.100 Teus kontainer.
Bahkan menurut Jost, beberapa ahli perkapalan mengungkapkan bahwa saat ini bisa memungkinkan manusia membuat kapal kontainer 'raksasa' yang jauh lebih besar lagi hingga 30.000 Teus.
Sementara itu, Sekjen IAPH Peter Hinchliffe menambahkan, semakin besar kapal maka perlu ada perubahan infrastruktur seperti kesiapan panjang crane pelabuhan dan penataan pelabuhan-pelabuhan di dunia, sehingga rantai pasokan barang lebih efisien. Dampak adanya kapal kontainer 'raksasa' maka biaya atau ongkos angkut per kontainer akan lebih murah, namun sebaliknya biaya operasional oleh perusahaan pelayaran akan semakin besar untuk setiap kali operasional kapal, karena ukurannya yang lebih besar.
Corporate Secretary PT Pelindo II Rima Novianti mengatakan, saat ini untuk standar internasional kontainer ukuran 1 Teus (ukuran 20 feet) berukuran 6x2,4x2,5 meter. Ukuran ini relatif sama dengan ukuran sebuah bus sedang sekelas Kopaja atau Metromini yang beroperasi di Jakarta. Sedangkan untuk kontainer ukuran 40 feet mencapai 12,1x2,4x2,5 meter.
Rima mengatakan, kapal-kapal raksasa tersebut saat ini belum bisa berlabuh di Indonesia, karena kapal terbesar yang bisa merapat di Pelabuhan Tanjung Priok maksimal hanya kapal kontainer ukuran 5.000 Teus akibat terbatasnya kedalaman laut di Pelabuhan Priok.
Menurut Rima, nantinya bila tahun ini proyek terminal kontainer I Pelabuhan New Priok untuk Tahap Pertama I selesai, maka Pelabuhan Priok bisa disinggahi kapal-kapal ukuran besar hingga 15.000-20.000 Teus, karena kedalaman laut untuk kapal (draft) disiapkan hingga minus 16 meter bahkan sampai minus 20 meter (kedalaman).
"Di Pelabuhan Priok sekarang maksimal kapal 5000 Teus," kata Rima.
Rima mengatakan, kapal-kapal raksasa tersebut saat ini belum bisa berlabuh di Indonesia, karena kapal terbesar yang bisa merapat di Pelabuhan Tanjung Priok maksimal hanya kapal kontainer ukuran 5.000 Teus akibat terbatasnya kedalaman laut di Pelabuhan Priok.
Menurut Rima, nantinya bila tahun ini proyek terminal kontainer I Pelabuhan New Priok untuk Tahap Pertama I selesai, maka Pelabuhan Priok bisa disinggahi kapal-kapal ukuran besar hingga 15.000-20.000 Teus, karena kedalaman laut untuk kapal (draft) disiapkan hingga minus 16 meter bahkan sampai minus 20 meter (kedalaman).
"Di Pelabuhan Priok sekarang maksimal kapal 5000 Teus," kata Rima.
Sumber: detik.com