Bukan hanya di Indonesia, penggunaan sabuk pengaman juga masih sering diabaikan oleh pengguna mobil di seluruh dunia. Padahal menggunakan sabuk pengaman ketika berkendara itu sangatlah penting demi keselamatan dan keamanan bersama.
Dalam keterangan resminya, Jumat (30/1/2015) Institute of Advanced Motorists (AIM) membeberkan, masih banyak pengemudi dan penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman ketika mengendari mobil. Padahal, ketika mereka tidak menggunakan sabuk pengaman, bahaya besar tengah mengintainya.
Pertama kali tepatnya Januari tahun 1965 silam, ada peraturan yang mewajibkan seluruh mobil baru di Inggris wajib dilengkapi sabuk pengaman. Meski peraturan itu sudah berjalan 50 tahun, tapi kesadaran masyarakat masih sangat minim.
Data yang dirilis oleh departemen transportasi Inggris menunjukkan dari 232 pengguna mobil yang meninggal dunia, 45 di antaranya tidak menggunakan sabuk pengaman ketika terjadi kecelakaan.
Sementara itu, menurut Road Safety dalam 1 tahunnya 2.000 orang telah diselamatkan oleh sabuk pengaman. Saat terjadi kecelakaan, jika Anda tidak menggunakan sabuk pengaman, kepala Anda akan terbentur entah itu ke setir kemudi, kaca depan atau bagian lainnya yang ada di sekitar Anda.
Tak hanya itu, ada lembaga penelitian yang telah menemukan bukti bahwa efektivitas pengemudi menggunakan sabuk pengaman itu 50 persen untuk mencegah cedera fatal, 45 persen efektif unuk mencegah cedera serius dan 25 persen untuk mencegah luka ringan.
Penelitian itu juga menyebutkan, untuk penumpang depan, sabuk pengaman bisa mencegah cidera fatal atau serius sebesar 45 persen dan 20 persen efektir untuk mencegah luka ringan.
Di beberapa negara, kampanye sabuk pengaman sering dilakukan. Antara lain dengan #seatbeltb00bing.Para wanita seksi diminta untuk memotret diri mereka tengah menggunakan sabuk pengaman dan menyebarkannya di internet dengan hashtag #seatbeltb00bing (dengan 2 angka nol).
Dalam keterangan resminya, Jumat (30/1/2015) Institute of Advanced Motorists (AIM) membeberkan, masih banyak pengemudi dan penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman ketika mengendari mobil. Padahal, ketika mereka tidak menggunakan sabuk pengaman, bahaya besar tengah mengintainya.
Pertama kali tepatnya Januari tahun 1965 silam, ada peraturan yang mewajibkan seluruh mobil baru di Inggris wajib dilengkapi sabuk pengaman. Meski peraturan itu sudah berjalan 50 tahun, tapi kesadaran masyarakat masih sangat minim.
Data yang dirilis oleh departemen transportasi Inggris menunjukkan dari 232 pengguna mobil yang meninggal dunia, 45 di antaranya tidak menggunakan sabuk pengaman ketika terjadi kecelakaan.
Sementara itu, menurut Road Safety dalam 1 tahunnya 2.000 orang telah diselamatkan oleh sabuk pengaman. Saat terjadi kecelakaan, jika Anda tidak menggunakan sabuk pengaman, kepala Anda akan terbentur entah itu ke setir kemudi, kaca depan atau bagian lainnya yang ada di sekitar Anda.
Tak hanya itu, ada lembaga penelitian yang telah menemukan bukti bahwa efektivitas pengemudi menggunakan sabuk pengaman itu 50 persen untuk mencegah cedera fatal, 45 persen efektif unuk mencegah cedera serius dan 25 persen untuk mencegah luka ringan.
Penelitian itu juga menyebutkan, untuk penumpang depan, sabuk pengaman bisa mencegah cidera fatal atau serius sebesar 45 persen dan 20 persen efektir untuk mencegah luka ringan.
Di beberapa negara, kampanye sabuk pengaman sering dilakukan. Antara lain dengan #seatbeltb00bing.Para wanita seksi diminta untuk memotret diri mereka tengah menggunakan sabuk pengaman dan menyebarkannya di internet dengan hashtag #seatbeltb00bing (dengan 2 angka nol).